RSS

Mario Teguh's Quotes

Planets of the Solar System

Earth Today

Statistic

Roket Swasta Terbesar Akan Diluncurkan di Amerika

Besar Kecil Normal

Sketsa Roket Falcon Heavy. AP/Space Exploration Technologies

TEMPO Interaktif, Washington - Perusahaan antariksa Space Exploration Technology (Space X) berencana meluncurkan roket terbesar yang pernah dibuat sejak pendaratan manusia di permukaan bulan. Roket bernama Falcon Heavy ini akan meluncur untuk pertama kalinya pada tahun 2013 dari Cape Cannaveral, Florida.



Falcon Heavy memang memiliki daya angkut yang mumpuni. Roket ini sanggup mengangkat kargo seberat 53 ton hingga ketinggian 350 kilometer. Daya angkut ini lebih hebat dibandingkan kemampuan pesawat ulang-alik yang hanya sanggup mengangkat beban seberat 24 ton. "Roket ini memang berskala besar," ujar Presiden Space X, Elon Musk.

Semula Falcon Heavy dirancang untuk mengangkut barang ke luar angkasa. Namun dinilai dari standar keselamatan yang ditetapkan Badan Administrasi Antariksa Amerika Serikat (NASA), roket ini bisa digunakan untuk mengangkut manusia. Karenanya setelah beberapa peluncuran, manusia juga akan diikutsertakan di dalam roket.

Dengan kemampuannya yang luar biasa ini, Musk yakin banyak pihak yang akan menjadi kliennya. Beberapa klien potensial yang dibidik Space X adalah NASA, militer, dan pembuat satelit swasta.

Biaya sewa Falcon Heavy terbilang murah dibandingkan biaya roket bikinan pemerintah atau swasta lainnya. Dengan biaya sebesar US$ 100 juta setiap kali peluncuran, Falcon Heavy dapat bersaing dengan perusahaan roket swasta lainnya yang mematok biaya hingga US$ 430 juta. Sementara itu biaya peluncuran pesawat ulang-alik adalah sebesar US$ 1,5 miliar untuk setiap peluncuran.

Kemampuan Falcon Heavy hanya kalah dari roket Saturn V yang telah pensiun. Saturn V yang mampu mengangkut barang hingga 181 ton itu digunakan dalam proyek Apollo yang membantu mengantarkan manusia mendarat di permukaan bulan. Selain itu Saturn V juga pernah digunakan sebagai kargo pengangkut stasiun antariksa milik Amerika Serikat, Skylab, ke orbit.

Profesor Kebijakan Publik dari Universitas Syracuse, Henry Lambright, agak meragukan kemampuan Flacon Heavy. Menurut dia, perusahaan roket swasta acap mengklaim teknologinya secara berlebihan. Namun dengan kredibilitas Space X yang sebelumnya mampu meluncurkan roket kargo kecil memunculkan sedikit harapan bagi Lambright. "Menyenangkan jika roket ini bekerja baik," ujar Lambright.

Kehadiran roket Falcon Heavy sangat ditunggu Amerika Serikat. Anggaran program antariksa mengalami pemotongan besar-besaran setelah krisis ekonomi melanda negeri Abang Sam. Akibatnya Amerika Serikat harus menyewa roket buatan Rusia untuk mengantarkan astronotnya ke orbit.
Sumber: tempointeraktif.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Gatot Nugroho P mengatakan...

cacad lw, dari pagi gw tungguin lw berdua dirumah juga,,,

Posting Komentar